on 11 Februari 2009

Tekad Kuat Belajar Bahasa Kalahkan Rintangan

Ketika lulus SMA, saya tidak punya ketrampilan yang dikuasai. Melihat anak tetangga yang bisa bahasa Inggris membuat saya iri. Apalagi anak tersebut baru SMP sudah bisa cas cis cus bahasa Inggris.

Saya putuskan ikut kursus bahasa Inggris dekat rumah. Saya bertekad bisa berbahasa Inggris dengan ikut kursus ini. Enam tahun belajar bahasa inggris di sekolah saya hanya tahu grammar, tidak bisa bicara bahasa Inggris.

Ada beberapa kendala dalam belajar bahasa asing. Kendala utamanya saya anak yang pendiam dan pemalu. Tidak ditegur saya tidak bicara. Tapi tekad saya lebih besar dari rasa malu. Saya bertekad saya harus bisa cas cis cus bahasa Inggris.

Saat pertama masuk saya ditempatkan di tingkat satu. Selain belajar di kelas dengan guru ada beberapa program ekstra kuurikuler seperti grammar class, daily meeting, Sunday meeting di kursus ini. Suatu saat saya ikut program sunday meeting. Umumnya yang ikut program ini minimal tingkat tiga tapi saya baru tingkat satu. Tidak ada larangan sebenarnya untuk tingkat satu. Hanya memang kosakata yang dikuasai belum banyak. Tapi pada saat itu saya berpikir untuk cepat bisa cas cis cus bahasa inggris.

Saat program sunday meeting dimulai, instruktur program bertanya kepada semua peserta. Any new comer here? Please raise your hand! (apakah ada pendatang baru disini?). Saya tahu maksudnya maka saya tunjuk jari. Instruktur tersebut minta saya maju ke depan kelas. Saya langsung deg-degan. Saya mau diapain nih. Rupanya saya diminta memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Saya sampaikan nama, tempat tinggal, hobi saya, dll dalam bahasa Inggris. Setelah saya memperkenalkan diri, para siswa yang lain bertanya tentang apa saja kepada saya, tetapi dalam bahasa Inggris. Saya menjawab semua pertanyaan tersebut tentunya dengan dibimbing oleh instruktur. Namanya juga baru tingkat satu. Baru belajar sebulan.

Tetapi hal ini menambah semangat saya belajar lagi. Dan juga saya jadi lebih pd. Tiap hari kemanapun saya pergi saya selalu bawa kamus bahasa Inggris. Saya ikuti semua program ekstra kurikuler yang ada. Di tempat kursus bila ketemu orang saya gunakan bahasa Inggris. Bahkan diluar lingkungan kursus saya kadang pakai bahasa Inggris untuk percakapan dengan teman kursus. Alhamdulillah dalam waktu enam bulan saya sudah dapat menguasai percakapan sehari-hari.

Intinya, tekad kuat belajar bahasa asing akan mengalahkan penghalang apapun. Baik yang ada didiri kita sendiri atau pun yang diluar diri kita. Yang ingin belajar bahasa asing saya hanya pesan bulatkan tekad dan pantang menyerah. Selamat belajar dan semoga sukses.

0 komentar: